Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Istana tanpa Singgasana di Asi Mbojo

Gambar
tampak depan museum Cara termudah untuk belajar sejarah ketika berkunjung ke suatu daerah adalah mengunjungi museum. Satu pekan di Bima, Pak Imran, manajer area program kami memilihkan Hotel Lambitu yang tepat berada di tengah kota untuk kami menginap. Lima menit berjalan kaki, saya bisa setiap hari belajar di Museum Kesultanan Bima ‘Asi Mbojo’. Dalam bahasa Bima, ‘Asi’ berarti istana dan ‘Mbojo’ adalah suku bangsa Bima. Kosakata yang mirip dengan kosakata di Jawa, yaitu ‘bojo’ atau istri. Konon, salah satu pendiri Kerajaan Bima berasal dari tanah Jawa dan beristrikan orang Bima sehingga kosakata Mbojo dilekatkan pada istrinya yang berada di tanah ini.   Kesultanan Bima mendapat pengaruh Islam pada abad ke-16. Ketika itu, Bima dipimpin oleh Sultan Abdul Khair. Akan tetapi, baru pada Sultan Abdul Khair Sirajuddin atau Sultan Bima yang ke-2 lah syariat Islam diberlakukan. Hingga saat ini, nuansa Islami masih sangat terasa di kota Bima.   Saksi Sejarah Perkembangan Ko

Untuk Bu Misbah

Gambar
Foto bareng sebelum ke resepsi pernikahan Mbak Anis tahun 2011 “Mbak, Bude Misbah meninggal.” Begitu pesan singkat yang dikirimkan Uus, adik kos saya di kos Muti'ah dulu, pagi tadi. Dalam sejarah perdomisilian saya di Jogja, Kos Muti'ah adalah rumah kos pertama saya dan termasuk salah dua yang saya diami dalam waktu lama, setelah kos Nikola. Kos ini punya cerita yang baik, seperti almarhum Bu Misbah yang juga punya kenangan baik pada saya, pada kami, penghuni rumah beliau. Kos kami adalah sebuah kos Muslimah. Di tahun 2008, kalau ada sebutan kos Muslimah, tentu yang tinggal di sana adalah perempuan-perempuan Muslim dan tentu saja berjilbab. Bisa dihitung dengan satu tangan, berapa jumlah anak kos Muti'ah yang tidak berjilbab kala itu. Beberapa bahkan ada yang memutuskan berjilbab setelah tinggal di sana. Begitulah, Jogja dan kos-kosan menjadi tempat belajar yang baik. Sebagai induk semang, Bu Misbah menjaga amanah orang tua kami dengan sebaik-ba